GROBOGAN – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong kesadaran jaminan sosial di kalangan masyarakat. Dalam acara sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan yang diadakan di Gedung Kartika, Kecamatan Gubug, pada hari Kamis (7/8), ia secara khusus mengajak warga Nahdliyyin Grobogan untuk aktif mendaftarkan diri dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Sebagai bagian dari warga Nahdliyyin, mari kita beri contoh. Kita harus jadi pelopor dalam perlindungan diri dan keluarga melalui BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Edy dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta yang sebagian besar berasal dari lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Edy menekankan bahwa perlindungan terhadap risiko kerja bukan hanya masalah administratif, melainkan bentuk ikhtiar sosial yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Menurutnya, warga Nahdliyyin memiliki peran penting dalam membangun budaya perlindungan sosial yang kuat di masyarakat.
“Jangan biarkan saudara-saudara kita bekerja tanpa perlindungan. Ini soal tanggung jawab moral. Saat kita bekerja, ada keluarga yang menggantungkan hidupnya pada kita,” tegasnya.
Ajakan tersebut didasari oleh fakta bahwa mayoritas warga NU di Grobogan bergerak di sektor informal, seperti petani, pedagang kecil, hingga pekerja harian yang rentan terhadap kecelakaan kerja tanpa jaminan finansial.
Dalam kesempatan itu, Edy menjelaskan manfaat nyata dari program BPJS Ketenagakerjaan, mulai dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, hingga manfaat beasiswa bagi anak pekerja yang meninggal dunia.
“Kalau kita meninggal karena kerja, anak-anak kita tetap bisa sekolah. Ini bukan hanya proteksi, tapi bentuk amal jariyah—warisan kebermanfaatan yang ditinggalkan untuk keluarga,” ucapnya.
Ia juga mengajak para pengurus NU di tingkat desa hingga cabang untuk menjadi agen edukasi di lingkungan masing-masing, agar semakin banyak warga Nahdliyyin yang memahami pentingnya jaminan sosial.
Melalui kegiatan ini, Edy ingin membangun kesadaran kolektif berbasis komunitas. Ia meyakini bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari kalangan Nahdliyyin, dengan menanamkan bahwa jaminan sosial adalah hak dan kebutuhan semua pekerja, tak terkecuali yang bekerja secara mandiri.
“Jangan tunda lagi. Daftar hari ini. Lindungi masa depan kita, keluarga kita. Jadikan warga NU Grobogan sebagai contoh sukses pelaksanaan jaminan sosial,” pungkasnya.
Editor: fatwa