KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus M Hasan Chabibie melakukan kunjungan ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus kemarin (16/1/2024). Dalam kunjungannya itu Hasan berpesan agar RSUD Kudus meningkatkan trust alias kepercayaan kepada masyarakat.
Dalam kunjugannya itu, Hasan melihat langsung beberapa sistem pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut.
Hasan pun tampak berbincang-bincang dengan salah satu pasien dan mereka semua mengaku pelayanan RSUD Kudus jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Tujuan Pj Bupati Kudus Hasan, ke rumah sakit memastikan pelayanan kesehatan di Kudus optimal.
”Kesehatan merupakan investasi besar bagi masyarakat. Banyak yang rela membayar mahal demi mendapat pelayanan kesehatan terbaik, termasuk hingga ke luar negeri. Padahal saya yakin di Kudus ini mampu memberikan pelayanan terbaik untuk kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Kepercayaan
Ia juga meminta seluruh jajaran pengurus RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus berupaya membangun kepercayaan kepada masyarakat. Yakni dengan cara menunjukkan pelayanan kesehatan terbaik.
”Yang harus kami lakukan adalah membangun trust masyarakat. Jika kepercayaan masyarakat telah terbangun, inovasi apapun yang kita lakukan pasti dapat support masyarakat,” ungkapnya.
Pihaknya, juga menggarisbawahi terkait pelayanan yang diberikan pada masyarakat, baik yang memakai asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan maupun yang tidak memakai asuransi kesehatan (mandiri). Ini agar mendapatkan pelayanan serta hak yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dokter Abdul Hakam, mengatakan, motivasi yang diberikan Pj Bupati Kudus dalam upaya menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. Terlebih, RSUD dr. Loekmoni Hadi Kudus juga menjadi rumah sakit rujukan dari beberapa daerah sekitar tentu harus mampu menjaga nama baiknya untuk Kabupaten Kudus.
Pihaknya mengklaim terus berupaya mewujudkan layanan terbaik. Itu misalnya baru-baru ini merancang kemoterapi center.
”Ada juga, poli eksekutif yang khusus bagi pasien non kepesertaan jaminan nasional kesehatan (JKN), dengan fasilitas satu pintu. Dari mulai pemeriksaan hingga tebus obat dilayani jadi satu di poli eksekutif,” pungkasnya. [ARS]