KUDUS – Deru mesin Jeep memecah keheningan pagi di kaki Gunung Muria. Kabut tipis masih menyelimuti perkebunan kopi ketika rombongan wisatawan bersiap memulai petualangan mereka.
Bukan sekadar jalan-jalan biasa, wisata ini mengajak para pelancong menjelajahi alam, budaya, dan rasa dalam satu paket petualangan: “Jelajah Kopi Muria”, program andalan Pijar Jeep Adventure yang berbasis di Pijar Park, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Petualangan ini bukan untuk mereka yang sekadar ingin bersantai. Rute menantang, jalur tanah berbatu, dan tanjakan terjal menjadi teman perjalanan menuju keindahan alam dan cerita lokal yang tersembunyi di lereng Muria.
Di balik getirnya jalur, tersimpan pengalaman berharga – dari menyusuri kebun kopi robusta, melihat langsung proses pengolahan biji kopi di Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Pati, hingga menyeruput secangkir kopi hangat sambil menikmati udara pegunungan.
“Wisatawan kami ajak menyusuri kebun kopi, ke tempat roasting, dan mencicipi kopi Muria langsung dari sumbernya,” ujar Maskuri, Koordinator Pijar Jeep Adventure, Selasa (24/6/2025).
Setelah merasakan kekayaan rasa kopi Muria, perjalanan dilanjutkan menuju Kali Kedung Gender, sebuah spot alami di tengah hutan bambu yang diyakini sebagai salah satu petilasan Sunan Muria. Di sana terdapat gentong panguripan, peninggalan yang memiliki nilai spiritual tinggi bagi warga setempat.
“Tempat itu bukan hanya indah, tapi punya nilai sejarah. Banyak yang datang karena daya tarik alam dan spiritualnya sekaligus,” tambah Maskuri.
Rute Jelajah Kopi Muria membentang dari Desa Kajar menuju Colo, Japan, Dukuhwaringin (Kudus), hingga ke Plukaran (Pati). Dalam waktu sekitar 2,5 jam, wisatawan diajak menjelajah alam dan budaya yang terhampar luas di tiga kabupaten: Kudus, Pati, dan Jepara.
Namun bukan hanya petualangan rasa dan sejarah yang ditawarkan. Ada pula pilihan paket ke Bendungan Logung yang bisa disambung dengan wahana speed boat, atau tur alam ke Wisata Agro Jollong di Sitiluhur, Gembong. Masing-masing perjalanan dikemas unik, dengan tambahan oleh-oleh khas Muria seperti kopi, pamelo, durian, hingga parijoto, bergantung musim.
Harga paket bervariasi dari Rp100 ribu hingga Rp950 ribu, tergantung jarak dan lama perjalanan. Satu unit Jeep hanya memuat maksimal empat orang dewasa dan satu anak, demi kenyamanan dan keamanan.
“Trek kami cukup ekstrem, jadi ada batas beban. Kami juga batasi konvoi maksimal 20 unit agar tak mengganggu lalu lintas,” jelas Maskuri.
Dengan 40 armada aktif, Pijar Jeep Adventure telah beroperasi selama lebih dari dua tahun dan menarik wisatawan dari berbagai penjuru nusantara bahkan mancanegara.
“Kami pernah menerima turis dari Kalimantan, Lombok, Sumatra, bahkan Jerman dan Libya. Kebanyakan mereka memilih paket Jelajah Kopi Muria,” kata Maskuri bangga.
Salah satu peserta, Mutia Parasti (25) dari Sukoharjo, mengaku pengalaman ini sulit dilupakan.
“Seru banget! Naik jeep menyusuri pegunungan, lihat proses roasting, dan ngopi bareng. Trek-nya ekstrem tapi justru itu yang bikin berkesan,” ucapnya antusias.
Di tengah tren wisata yang semakin variatif, Pijar Jeep Adventure menjadi contoh bagaimana wisata edukatif, spiritual, dan petualangan bisa berpadu harmonis. Dengan rute menantang dan cerita lokal yang kuat, kawasan Gunung Muria kini tak hanya menyimpan keteduhan alam, tetapi juga denyut semangat petualangan yang menggugah.
EDITOR : Fatwa