BLORA – Nama Pramoedya Ananta Toer bakal diabadikan sebagai nama jalan di Kota Blora, yang menjadi tanah kelahirannya.
Sastrawan kondang yang diakui dunia itu merupakan putra asli Blora, dia lahir dan besar di kota yang terkenal kaya akan hasil alam pohon jati dan minyak bumi tersebut.
Peresmian nama jalan itu akan dilakukan pada bulan Februari 2023, bertepatan dengan hari kelahiran Pram, sapaan akrabnya. Persemian nama jalan itu bakal dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora, ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap ketokohan dan jasa-jasanya.
Diketahui jalan yang bakal diresmikan itu bukan jalan baru. Melainkan jalan yang sudah ada. Yang saat ini bernama Jalan Sumbawa. Jalan itu tepat menuju arah rumah Pramoedya kecil yang kini ditempati adiknya, Soesilo Toer.
Uniknya meski belum diresmikan menjadi Jalan Pramoedya Ananta Toer dan masih dikenal warga sebagai Jalan Sumbawa, Soesilo Toer sudah menamai jalan itu dengan nama kakaknya. Itu bisa dilihat di plang di depan rumah tersebut yang tertulis jalan Pramoedya Ananta Toer.
“Selangkah lagi ya. Insyaallah tahun ini. February nanti kan haulnya Pram yang ke 99 tahun,” jelas Bupati Blora Arief Rohman.
Bupati Arief menjelaskan jika jalan itu berada di Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora. Yang semula Jalan Sumbawa. Dan nanti akan diubah menjadi Jalan Pramoedya Ananta Toer.
Pakai huruf Jawa
Rencananya, plang jalan tersebut juga ditulis dengan huruf aksara jawa dan huruf abjad. Dengan tujuan lebih estetik.
Apresiasi terhadap Pram memang sudah selayaknya diberikan. Penulis Tetralogi Pulau Buru itu sudah mengaharumkan nama Blora dan Indonesia di kancah internasional.
Ia merupakan satu-satunya sastrawan Indonesia yang berhasil mendapatkan nominasi Nobel Sastra sebanyak enam kali.
Tak hanya itu, beragam penghargaan telah disabet penulis yang telah mengalami kurungan itu. Seperti Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS (1988), Penghargaan dari The Fund for Free Expression, New York, AS (1989), hingga Centenario Pablo Neruda, Chili (2004). [ARS]