BLORA – Bagi yang suka “jajan” malam di Blora, Jawa Tengah perlu hati-hati. Sebab beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mendeteksi lebih dari 10 PSK positif terinfeksi penyakit HIV.
Temuan PSK yang terkena HIV itu dibuktikan dengan hasi tes Voluntary Counselling and Testing (VCT) terhadap skrining yang dilakukan di sejumlah lokalisasi yang ada di lima kecamatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Blora Prih Hartanto menjelaskan, tim menyasar tempat lokalisasi yang berpotensi ramai dan menyebabkan banyaknya penyebaran penyakit menular HIV.
Pada awal Februari 2024 lalu, pihaknya mengerahkan tim kesehatan untuk mendatangi dan memaksa para pekerja psk untuk bersedia tes VCT.
“Hal itu kami lakukan dengan selarasnya bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Tim kami juga dikerahkan ke tempat lokalisasi yang masih aktif sampai saat ini. Meliputi Cepu, Kunduran, Jepon, Todanan dan Tunjungan,” ungkapnya.
Cantik dan Laris
Dinas Kesehatan sendiri melakukan pemeriksaan untuk 190 orang PSK. Dengan rincian di Kecamatan Cepu ada sekitar 28 pekerja, Kunduran ada 37, di Todanan terbanyak ada 82 pekerja, di Jepon ada 15 pekerja dan di Tunjungan ada 28 pekerja.
“Untuk jumlah pekerja yang ada di tempat lokalisasi itu kebanyakan masih sebagian. Sebab, tim dinas kesehatan melakukan pemeriksaan di jam-jam mereka melayani seperti di siang hari bahkan sampai malam hari tetap ada di tempat lokalisasi,” lanjutnya.
Dia mengatakan, dari sekian banyaknya PSK yang melakukan pemeriksaan itu, hanya ada sekitar kurang lebih 10 pekerja yang positif HIV. Untuk hasil pemeriksaan tim untuk PSK saat itu juga keluar. Sedangkan, untuk pekerja yang sudah positif HIV saat itu juga diberikan obat dan rujukan agar segera intens melakukan pemeriksaan secara berkala.
Dari hasil temuannya itu, Dinas Kesehatan Blora menyebut para PSK yang positif kena HIV memiliki paras ayu, serta laris dipesan pelanggan. Hal ini karena yang laris sudah pasti sering berganti-ganti pasangan. [ARS]