PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Hardi, menekankan pentingnya pelestarian tradisi Meron sebagai wadah untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat.
Menurutnya, Meron tidak hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam tentang kebersamaan, rasa syukur, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Tradisi Meron adalah bentuk ekspresi rasa syukur kepada Allah, sekaligus cerminan kebersamaan masyarakat.
“Nilai-nilai ini penting untuk terus diajarkan kepada generasi mendatang,” ujar Hardi, politisi dari Partai Gerindra, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
Ia berharap agar tradisi Meron tetap lestari di Desa Sukolilo dan menjadi inspirasi bagi masyarakat di tengah arus modernisasi.
Menurutnya, menjaga tradisi seperti Meron adalah cara terbaik untuk merawat jati diri bangsa dan mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam keberagaman.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, Hardi juga melihat Meron sebagai sarana untuk menjaga nilai-nilai keagamaan.
Tradisi Meron, yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dianggapnya penuh dengan hikmah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
“Meron ini mengingatkan kita akan kisah ketaatan, rasa syukur, dan cinta kepada Rasulullah SAW. Nilai-nilai ini penting untuk terus dipertahankan dalam masyarakat kita,” tambahnya.
Lebih jauh, Hardi berharap semangat Meron tidak hanya berhenti pada perayaan, tetapi terus hidup dalam hati masyarakat Sukolilo, dan masyarakat Kabupaten Pati secara umum.
Menurutnya, tradisi ini harus menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan zaman, nilai-nilai luhur tetap perlu dijaga.
Dengan tradisi yang tetap hidup dan lestari, Hardi optimis bahwa masyarakat Pati akan terus mengingat pentingnya kebersamaan dan syukur kepada Allah SWT, sehingga hubungan antarwarga semakin erat dan harmonis.
“Semoga tradisi Meron dapat terus menginspirasi kita semua,” pungkasnya. (ADV)