PATI – Tim riset dari MA Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, sukses menciptakan inovasi cat pelapis anti-korosi ramah lingkungan yang diberi nama Greencoat. Tim ini terdiri dari tiga siswa kelas XII, yakni Alief Fachriza Sulistyo (XII A), Muhamad Agus Zakki (XII A), dan Azza Man Tasya (XII F).
Berkat temuan tersebut, mereka berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi National Innovation Project (NIPRO) yang digelar oleh Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada 4–5 Oktober 2025.
Terinspirasi dari Masalah Rob
Alief Fachriza mengungkapkan, inovasi Greencoat berangkat dari persoalan banjir rob yang sering terjadi di wilayah pesisir seperti Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, serta wilayah Sayung, Kabupaten Demak. “Air rob yang mengandung ion klorida tinggi mempercepat proses korosi pada rangka dan sistem suspensi kendaraan,” jelas Alief, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, pelapis anti-korosi yang ada di pasaran umumnya mahal, sulit terurai, mengandung bahan toksik, dan berpotensi mencemari lingkungan. Karena itu, timnya berinisiatif menciptakan pelapis yang lebih ramah lingkungan.
Bahan dari Limbah Lokal
Greencoat dibuat dari kitosan hasil olahan limbah kulit udang yang banyak ditemukan di Margoyoso serta tanin dari daun jambu biji yang diperoleh di wilayah Kajen. “Produk ini ramah lingkungan karena biodegradable (mudah terurai alami) dan harganya lebih murah karena berbasis limbah lokal,” terang Alief.
Ia juga menjelaskan bahwa saat diaplikasikan, Greencoat akan mengalami peluruhan bertahap (slow release), yang menjadi bukti bahwa produk ini aman bagi lingkungan.
Sudah Didaftarkan HAKI
Inovasi ini pun telah didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan hukum. “Produk ini sudah kami patenkan dengan sertifikat HAKI sebagai bukti bahwa hasil riset kami orisinal,” tegas Alief.
Proses Panjang dan Uji Coba Berulang
Isyarotuz Zakiyyah, guru pembimbing tim, menceritakan proses pembuatan Greencoat tidak mudah. “Kami menghadapi tantangan dalam menentukan formula yang tepat. Proses trial and error memakan waktu sekitar dua bulan,” jelasnya.
Dukungan Madrasah
Sementara itu, Kepala MA Salafiyah Kajen, Masrukhan, mengapresiasi pencapaian para siswanya. “Kami sangat bangga dan bersyukur. Ini bukti bahwa madrasah kami serius mendorong riset dan inovasi,” ujarnya.
Inovasi Greencoat tidak hanya menjadi prestasi membanggakan bagi sekolah, tetapi juga membuka peluang pengembangan pelapis anti-korosi ramah lingkungan yang berpotensi bermanfaat luas bagi masyarakat pesisir.
EDITOR : Fatwa