PATI – Kegiatan penanaman pohon di wilayah Pegunungan Kendeng yang kritis belum menggembirakan. Hal ini karena prosentase keberhasilannya yang rendah. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo.
“Kami sudah berupa menanami Pegunungan Kendeng dengan tanaman keras. Mulai tahun kemarin cukup banyak bibit pohon buah-buahan yang kami tanam di sana. Tapi prosentase keberhasilannya masih kecil,” ungkap Tulus.
Bibit tanaman keras yang ditanam antara lain adalah pohon buah seperti kelengkeng, alpukat dan srikaya. Bibit tanaman yang ditanam merupakan bantuan dari berbagai pihak. Seperti bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta, hingga bantuan dari pemerintah kabupaten dan juga bantuan dari pemerintah provinisi.
“Mulai tahun kemarin banyak bibit pohon yang kami tanam, kalau 25.000 bibit ada. Namun yang berhasil tidak ada separonya,” lanjut Tulus.
Kecilnya prosentase hidup bibit pohon yang ditanam karena terkendala perawatannya, apalagi setelah penanaman kemarin terjadi musim kemarau panjang. Sehingga hal ini menyulitkan pertumbuhan bibit pohon yang ditanam.
Sunarto salah seorang pemerhati lingkungan di Kabupaten Pati berharap ada kebijakan yang konsen dalam pemulihan kawasan seperti Pegunungan Kendeng yang kritis ini. Karena itu kegiatan penenaman kembali atau reboisasi ini dapat dilakukan dengan serius dan terukur.
“Tidak hanya seremonial penanaman, tetapi perawatan bibit pohon yang ditanam ini harus diperhatikan. Sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi, dan dapat memulihkan kawasan Pegunungan Kendeng yang kritis karena minimnya tanaman keras di area tersebut,” ungkapnya. [CAN]