PATI – BPBD Kabupaten Pati menyoroti potensi bencana banjir bandang yang ada di wilayah Kecamatan Tambakromo, khususnya yang berada di aliran Sungai Godo. Terlebih sejumlah tanggul di sungai itu dinilai rawan atau kritis.
“Melihat kondisi yang ada memang, pihak yang berwenang seperti BBWS ini perlu melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Godo ini, supaya air lebih banyak tertampung di badan sungai, tidak sampai meluber. Namun kendalanya normalisasi ini tentu memerlukan biaya yang besar,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya (11/1/2024).
Upaya yang lain, lanjut Martinus, perlu partisipasi masyarakat dalam merawat tanggul-tanggul sungai. Diantaranya adalah jangan menanami tanaman-tanaman sejenis pohon pisang, ubi, atau ketela di area tanggul yang kritis.
“Tanggul akan lebih kuat jika tidak ditanami tanaman-tanaman seperti itu, yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan sungai. Banyaknya potongan bambu atau kayu yang terbuang di aliran sungai bakal menghambat arus air di sungai. Ini penting diperhatikan,” paparnya.
Kritisnya tanggul sungai tersebut mengancam desa seperti Sinomwidodo, Angkatan Lor dan Angkatan Kidul. Saat hujan deras di wilayah sering kali menyebabkan tanggul jebol dan banjir bandang.
Langganan Banjir
Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengungkapkan, di sepanjang sungai tersebut, memang kondisi tanggulnya sangat rawan jebol. Kurang lebih ada sepanjang 50 meter tanggul di kanan dan kiri sungai yang kritis.
“Sejak November sampai sekarang sudah 3 jebol di tempat yang tidak jauh. Kita memang mengupayakan untuk penanganan secara permanen. Kita sudah usulkan ke BBWS semoga menjadi perhatian. Ini sangat penting karena masyrakat selalu was-was saat wilayah atas (Pegunungan Kendeng) hujan di sini masyarakat sudah bersiap-siap kena banjir karena tanggulnya rawan jebol,” paparnya. [ARS]