GAGASAN – Meski hujan deras turun sejak sore hari, dan sempat membuat lokasi acara tergenang air; namun itu tak menghalangi jamaah untuk hadir di Rumah Adab Indonesia Mulia. Mereka bertahan sampai akhir acara dengan ditemani hujan yang terus turun tanpa henti.
Hujan mengiringi perbincangan-perbincangan ilmu yang menarik. Suluk Maleman memang selalu menghadirkan perbincangan menarik.
Seperti pada malam Sabtu (17/2), dalam tema “Memupus Abai, Menyemai Welas Asih”, penggagas Suluk Maleman Habib Anis SHoleh Baasyin menegaskan perlunya mukmin sekalian untuk mencerdaskan bangsa.
“Dalam ajaran Islam, menebar ilmu dan mencerdaskan masyarakat adalah tanggung-jawab seorang mukmin. Dari masyarakat yang cerdaslah akan lahir bangsa yang bermartabat,” ungkap Habib Anis.
“Dalam Islam orang alim diberi kedudukan tinggi. Dengan kedudukannya ini, orang alim harus mengajarkan ilmunya kepada masyarakat. Mereka diminta untuk menularkan ilmu yang dimilikinya ke sebanyak orang dan kalangan,” lanjut Anis.
Kategori alim pun jangan dipersempit hanya pada penguasaan ilmu-ilmu agama saja, namun penguasaan semua ilmu yang ada. Dan landasan ilmu ini pun jelas, yaitu ketundukan pada Allah. Disamping itu, penguasaan ilmu juga berjenjang.
Puncaknya adalah mereka yang disebut sebagai pewaris para Nabi. Mereka adalah golongan yang tercerahkan, yang tugasnya adalah mengingatkan dan memberi arahan pada masyarakat berdasar ketercerahan ilmu mereka. Sementara tugas jenjang-jenjang di bawahnya adalah menyebarkan cakupan pesannya ke masyarakat yang lebih luas.
Sementara pada level paling rendah, seorang mukmin harus mengamalkan dan menyebarkan ilmu yang sudah di dapat ke lingkungan terdekatnya. Atau kalau memakai idiom hadits Nabi: sebarkanlah walau satu ayat.
“Jadi, mencerdaskan masyarakat adalah salah satu tugas penting setiap mukmin. Masyarakat yang cerdas akan membuat komunitas, kumpulan, jamaah yang juga cerdas. Bukan yang sekadar ikut arus, tanpa mampu menentukan arah hidupnya sendiri” ujar Anis.
Dari masyarakat yang cerdas baru mungkin terbentuk negara dan pemerintahan yang cerdas. Negara itulah yang akan menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh elemen yang ada di dalamnya.
“Maka tugas kita adalah membentuk masyarakat yang demikian. Apalagi Undang – Undang Dasar 1945 dengan tegas dan jelas mengamanatkan bahwa tugas utama negara adalah mencerdaskan bangsa dan merealisasikan keadilan, sesuatu yang sampai kini masih jauh panggang dari api,” terang pria yang dikenal sebagai seorang budayawan tersebut. [ARS]