Devi Agustia Hartiningsih sebelumnya tidak pernah terfikirkan akan menjadi seorang guru di masa depan. Namun berkat dorongan orang tua dan lingkungan pendidikan yang mendukungnya, akhirnya Devi berhasil lulus dari perguruan tinggi negeri dan lolos sebagai seorang guru PNS fresh graduate.
Devi cukup beruntung, pada tahun 2020 dia dinyatakan lolos CPNS. Lalu, tanggal 11 Januari 2021 merupakan hari pertamanya masuk sebagai guru CPNS di SDN Tayu Wetan 03 dan jadi hari pertamanya sebagai guru.
“Ketika pertama kali menjadi guru, saya dihadapkan situasi yang cukup mengejutkan bagi saya. Saat itu masih covid sehingga murid masih belajar dari rumah,” lanjut perempuan yang hobi membaca dan menulis itu.
Saat itu Devi mengalami kesulitan untuk menampung segala aspirasi yang disampaikan oleh wali murid. Karena waktu itu dirinya belum mengenal para murid maupun wali muridnya. Sehingga hanya bisa berharap covid segera mereda dan bisa mengajar secara langsung murid-muridnya.
“ Saat ini setelah covid selesai, saya berharap bisa menjadi seorang guru yang bisa melindungi murid-muridnya dan membuat mereka senang,” paparnya.
Saat ini Devi adalah guru di SDN Tayu Wetan Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Perempuan berusia 25 tahun ini mengaku awalnya tak kepirian untuk kuliah apalagi menjadi seorang guru.
“Dulu di lingkungan saya belum ada anak dari orang biasa yang bisa kuliah apalagi di kampus negeri seperti di UNNES. Saya awalnya berpikir bahwa nasib saya akan seperti orang-orang di sekitar saya yang setelah lulus SMA akan menjadi TKW di luar negeri,” kenang Devi.
Karena ketakutan tersebut, kemudian itu Devi berniat mendaftarkan diri di SMK agar setelah lulus bisa kerja di Indonesia saja. Namun ternyata orang tuanya berpikir jauh ke depan.
“Mereka ingin agar saya bersekolah di SMA 2 Pati. Meski tidak lolos di jalur undangan, Alhamdulillah saya bisa lolos di jalur umum lewat tes,” katanya.
Lama-kelamaan, setelah berteman dengan teman-teman di SMA 2 Pati, pikirannya menjadi terbuka. Devi pun kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah.
“Lingkungan di SMA 2 Pati juga mendukung. Berkat doa kedua orang tua, saya diterima di Polines jurusan Teknik Sipil dan Unnes jurusan PGSD. Saat itu saya bimbang memilih yang mana. Akhirnya saya tetap memilih PGSD Unnes karena selain mendapatkan beasiswa Bidikmisi, jurusan tersebut juga hal yang sangat diinginkan oleh Ibu saya,” papar Devi. [ARS]