SOSOK – Bella Febrianti, gadis kelahiran Pati pada 2 Februari 2002, tumbuh dalam lingkungan yang sarat akan budaya dan seni tradisional. Selain bekerja, Bella juga menempuh pendidikan S1 Manajemen di Institut Teknologi dan Bisnis Semarang. Sekarang kuliahnya sudah selesai, tinggal menunggu wisuda.
Kecintaannya terhadap seni tari sudah mulai muncul sejak kecil. Ia mulai menari di usia 8 tahun, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. “Sejak SD, pada usia 8 tahun, saya sudah mulai mendalami menari,” tutur Bella, yang berasal dari Desa Sokokulon, RT 02 RW 01, Margorejo, Pati.
Ketertarikannya terhadap seni tari semakin kuat ketika bersekolah di SMK, saat ia bergabung dengan Sanggar Seni Tondonegoro. Di sana, Bella mengasah kemampuannya dalam berbagai jenis tarian, baik tari klasik maupun kreasi. “Saya menguasai tarian klasik, kreasi, dan garapan,” jelasnya.
Tari klasik yang dikuasainya meliputi Gambyong dan Retno Pamudyo, sementara untuk tari kreasi, ia menguasai Sesonderan, Soyong, Gelipang, Lenggang Nyai, serta tarian anak-anak seperti Semut dan Lilin. Sedangkan tari garapan yang merupakan hasil kreasi Sanggar Seni Tondonegoro mencakup Mliwis Putih, Mina Tani, Roro Mendut, Barong Wadon, Singonan, 3W (Widata, Widati, Widowati), dan Puri Sari.
Selama berkarier sebagai penari, Bella telah berpartisipasi dalam berbagai acara di Kabupaten Pati, seperti parade kebudayaan, pembukaan acara sosial, acara di KPU, pelantikan DPRD, serta event hari jadi Bank Daerah Pati. Baru-baru ini, ia juga tampil di pembukaan pasar kemerdekaan di Klenteng Pati, kegiatan Kodim, acara pernikahan, dan berbagai kegiatan dinas lainnya.
Bagi Bella, menari bukan hanya soal seni, tetapi juga kesempatan untuk bersosialisasi. Setiap kali tampil, ia senang bisa bertemu teman baru dan mendapatkan pengalaman berharga. “Menari juga memberi saya kesempatan untuk bersosialisasi dan belajar dari orang lain,” ujarnya.
Namun, Bella mengakui bahwa perjalanan dalam seni tari tidak selalu mudah. Salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika gerakan yang sudah dilatih dengan baik tidak berjalan sempurna saat tampil di acara. “Rasanya kecewa saat sudah berlatih keras tapi hasilnya kurang maksimal di acara inti,” katanya.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Bella Febrianti terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan budaya tradisional, menjadikan seni tari sebagai bagian penting dalam hidupnya.
Editor : M Munir