PATI – Roti buatan warga binaan Lapas Kelas II B Pati membuat sejumlah pimpinan RS Mardirahayu Kudus Kepincut. Mereka mengaku tertarik untuk membantu memasarkan produk roti-roti tersebut secara digital.
Para pimpinan serta tenaga medis RS Mardirahayu Kudus yang datang berkunjung ke Lapas Kelas II B Pati antara lain adalah Dr Ringga selaku petugas Adminstrasi Kantor RS Mardirahayu Kudus, Bapak Slamet selaku Pembina Yayasan yang membawahi Rumah Sakit Mardirahayu Kudus.
Roti karya ini sangat berkwalitas dan berkelas bakery, selain rasanya yang enak, teksturnya juga empuk, ditambah harganya juga sangat murah meriah.
Sementara, Febie Dwi Hartanto, Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas II Pati, melalui Eko Budihartanto, Kasi Pembinaan Narapidana, Anak didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Pati, mengaku berterimakasih dengan adanya bantuan promosi dari para punggawa RS Mardirahayu Kudus.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi dan terimakasih. Dan semoga dengan adanya bantuan promosi dari para pegawai dan tenaga medis RS Mardirahayu ini roti buatan WBP Lapas Pati dapat dikenal masyarakat secara luwas,” ungkapnya.
Produksi Roti sudah mengantongi Sertifikat Halal serta P-IRT Dari Dinas terkait dan menjadi Aksi Perubahan pada Lapas Pati. Kedapan harapannya bisa meningkatkan penjualan, bisa meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta dapat menggerakkan Roda Perekonomian Daerah Khususnya Kabupaten Pati.
Serta menggiatkan kembali pasar tradisional dengan meningkatnya produksi, bahan baku seperti tepung, telur, gula, dll, dapat menggiatkan pasar tradisional kembali ramai sedikit demi sedikit membawa perubahan.
Premi yang diberikan kepada warga Binaan Lapas Pati Juga Meningkat bisa di tabung sebagai bekal setelah selesai menjalani pidana penjara.
Setidaknya ada 4 jenis roti berkwalitas rasa bakery karya Warga Binaan Lapas Pati. Yaitu Roti Denis, Pisang Coklat, Boy dan Komyang. Selain itu, roti karya warga binaan tersebut hanya dijual 3000 rupiah per satu rotinya. [can]