Menulis sudah jadi passion Yoyok Dwi Prastyo. Pria yang berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 2 Pati ini sudah menulis puluhan judul buku. Dari buku-bukunya itu, Yoyok sampai pernah mendapat beasiswa di Perancis tahun 2013 lalu.
Pria berkacamata itu tampak sibuk melihat layar laptop di depannya. Pelan-pelan dia scroll dari atas hingga bawah. Di layar laptop itu naskah calon buku yang akan terbit sedang diedit ulang. Sebelum diseragkan ke penerbit untuk dicetak. Tidak lama pria itu tersenyum. Seperti ada kelegaan. Targetnya menulis telah rampung. Senang sekali.
Pria berkacamata itu adalah Yoyok Dwi Prastyo. Dia berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 2 Pati. Yoyok sapaan akrabnya mengajar berbagai macam mata pelajaran. Pertama mengajar bahasa Jawa, lalu bahasa Prancis, kemudian Sejarah, TIK, Kewirausahaan, dan terakhir ini BK. “Ijazah saya bahasa Perancis dan BK,” papar pria kelahiran Grobogan, 22 Januari 1982 ini.
Yoyok sendiri mengajar di SMA Negeri 2 Pati sejak 2005. Di sela-sela tugas utama mengajar, menulis adalah aktivitas utamanya. Yoyok mulai keranjingan menulis sejak 2012. Ketekunannya dari membaca dan menulis saat ini dirinya berhasil menelurkan puluhan judul buku.
“Awalnya memang suka membaca, dari sana belajar menulis dan saat ini sudah banyak buku yang berhasil saya terbitkan,” imbuhnya.
Total ada sekitar 23 judul buku yang telah ditulis Yoyok. Ada yang sampai menjadi best seller di toko buku kenamaan, hingga ada buku yang membawanya mendapat beasiswa studi singkat di Montpellier, Prancis.
“Ada buku saya yang sampai best seller judulnya Guru Monyet, buku ini berisi tentang pendidikan karakter yang saat ini mulai agak ditinggalkan. Sedangkan buku yang mengantarkan saya mendapat beasiswa kuliah singkat di Perancis adalah buku Curieux dan Mieux. Buku-buku inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Kedutaan Besar Prancis memberikan beasiswa Séjours Pédagogiques de Court Durée. Buku itu sebenarnya buku kebahasaan, semacam buku pembelajaran dan latihan bahasa Prancis,” kenangnya dengan bangga dan senang.
Yoyok memang amat intens bergelut dalam dunia menulis, karena selain mengajar dia juga membuka usaha penerbitan yang juga bergerak di bidang literasi, dengan memberikan pelatihan dan membuka Sekolah Literasi.
“Alhamdulillah, sudah beberapa sekolah bekerja sama, seperti SMA 2 Percontohan Karang Baru, SMA 13 Palembang, SMA N 2 Unggul Ali Hasjmy, SMA N 1 Kajen, Pekalongan dan komunitas Yuk Main! di Kudus,” paparnya.
Bagi Yoyok, perjalanannya menjadi penulis tidak lepas dari kegemarannya melahap bacaan-bacaan buku selama ini. menurutnya hal itu sangat penting. “Kita tak akan bisa menjadi penulis yang baik tanpa menjadi pembaca yang baik,” kata Yoyok.
Lebih lanjut, Yoyok menambahkan, Amat victoria curam. Kesuksesan menyukai persiapan. “Maka, untuk menjadi sukses di bidang literasi, maka kita harus bersiap diri dengan banyak-banyak menelaah dan membaca. Berani membaca dan menulis akan menjadikan kita sebagai orang beruntung seperti pada aforisma audentes fortuna juvat. Membaca dan menulis akan membuat kita merengkuh hari, seperti adagium latin: carpe diem,” pungkasnya. [can]