JUWANA, INDOMURIA.COM – Kasus penganiayaan terhadap sopir truk yang terjadi di Jalan Pantura – Pati masih belum jelas. Hingga saat ini Polsek Juwana Pati yang menangani kasus ini mengaku masih kesulitan.
Pihak kepolisian mengaku masih kesulitan mendapatkan barang bukti di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Seperti diberitakan sebelumnya, Sukirno seorang sopir truk asal Tayu mengalami penganiayaan oleh sopir lainnya di jalan Pantura. Akibat penganiayaan itu Sukirno mengalami luka di kepala dan juga tangan, bahkan sampai patah tulang.
Kanit Reskrim Polsek Juwana, Ipda Moh Sayfudin mengaku masih terus mendalami kasus penganiayaan ini.
“Masih perlu bukti-bukti. Ini kita mendengarkan saksi tapi saksi yang mendapat cerita. Kalau saksi di TKP sementara tidak ada,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Juwana, Ipda Moh Sayfudin, kemarin.
Setelah mendengarkan keterangan saksi, lanjut dia, Polsek Juwana akan kembali mencari petunjuk di lapangan.
Mengingat pihaknya juga telah mendapatkan informasi dari pihak korban bahwasanya pelaku penganiayaan tersebut merupakan sopir dari salah satu perusahaan.
“Nama perusahaannya harus spesifik. Nanti setelah mendapatkan bukti dari CCTV, kita baru bisa panggil perusahaan,” imbuh Ipda Moh Sayfudin.
Sementara itu Ketua Paguyuban Sopir Pati (PSP), Muhammad Syahidul Anam yang mengawal kasus ini memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah bergerak untuk menindaklanjuti laporan dari korban penganiayaan. Pihaknya berharap kasus tersebut segera diselesaikan.
“Tentunya kami senang kasus ini mulai ditangani serius oleh pihak berwenang. Harapan kami semoga pelaku yang menganiaya Pak Sukirno (korban penganiayaan) bisa segera diketahui untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ungkap Anam.
Meksipun demikian, komunitas para sopir yang dinaungi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pati ini meminta agar pihak kepolisian gerak cepat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari terjadinya konflik di jalanan.
“Kasus ini harus cepat selesaikan supaya tidak terjadi hal yang inginkan. Karena para sopir-sopir kemarin mau sweping di jalan Pantura untuk mencari pelaku. Mereka mengenali pelaku dari perusahaan mana,” tegasnya.
Lebih lanjut pihaknya menyarankan agar pihak kepolisian memeriksa CCTV yang ada di sepanjang jalan tersebut, seperti milik Dinas Perhubungan. [can]