PATI, Ketua sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin, menyoroti masalah penanganan bencana di wilayahnya yang terus berulang setiap tahun.
Ia mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk segera mencari solusi jangka panjang guna mengurangi risiko bencana seperti kekeringan dan banjir yang rutin terjadi.
“Kami mendorong Pemkab Pati untuk memikirkan solusi jangka panjang terkait penanganan bencana. Setiap tahun, Pati dilanda kekeringan dan banjir,” ujarnya.
Saat ini, beberapa wilayah di Kabupaten Pati mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih. Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini berharap Pemkab Pati segera turun tangan, memberikan bantuan air, dan mencari solusi jangka panjang.
Ali Badrudin menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat yang terdampak kekeringan, dan menegaskan bahwa perencanaan jangka panjang sangat penting untuk menghadapi persoalan ini.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembuatan sodetan di Sungai Juwana, yang sering menjadi penyebab banjir di wilayah sekitarnya.
“Pembuatan sodetan di Sungai Juwana diharapkan mampu mengelola aliran air dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan justru menyebabkan penderitaan,” jelasnya.
Selain itu, Ali juga mengusulkan agar Pemkab Pati mengembangkan program-program jangka panjang lainnya, seperti pembangunan sumur bor dan waduk untuk menjamin ketersediaan air selama musim kemarau.
Ia menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan air yang bijak sangat diperlukan.
Lebih lanjut, Ali menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi masalah ini.
“Dengan sinergi yang baik, kita bisa mengatasi kekeringan, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan ketersediaan air bersih bagi semua warga,” tambahnya.
Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Pati saat ini telah berdampak serius, terutama di bagian selatan, di mana sebanyak 66 desa di 9 kecamatan mengalami krisis air bersih.
Ali menegaskan bahwa upaya penanganan jangka panjang sangat diperlukan agar krisis ini tidak terus berulang setiap tahun.
“Dropping air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak, namun yang lebih penting adalah solusi jangka panjang untuk mencegah krisis air bersih di masa mendatang,” pungkasnya. (adv)