PATI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024 di Balai Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Senin malam (4/11/2024). Sosialisasi ini turut melibatkan komunitas masyarakat adat Sedulur Sikep dari wilayah Sukolilo sebagai peserta utama.
Akmaliyah, anggota KPU Jateng, menyampaikan bahwa upaya melibatkan berbagai komunitas adalah bagian dari strategi KPU untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Pilgub.
“Kami berusaha merangkul sebanyak mungkin segmen masyarakat, termasuk masyarakat adat, guna menyukseskan Pilkada ini. Kami memiliki program fasilitasi untuk sosialisasi dan pendidikan pemilih yang menyasar berbagai organisasi, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, hingga komunitas agama,” jelas Akmaliyah, yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklihparmas) KPU Jateng.
Menurut Akmaliyah, pemilihan sasaran sosialisasi tidak hanya difokuskan pada wilayah dengan partisipasi rendah. Termasuk dalam hal ini adalah masyarakat adat Sedulur Sikep di Pati, dengan tujuan merangkul sebanyak mungkin kelompok untuk memahami tahapan Pilkada dan tata cara memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Akmaliyah berharap semua warga Jawa Tengah, khususnya yang memiliki hak pilih, berpartisipasi dalam setiap tahapan Pilgub Jateng. “Kami harap semua pemilih bersemangat mengikuti tahapan Pilgub hingga hari pemungutan suara, karena hal ini sangat penting untuk masa depan Jawa Tengah selama lima tahun ke depan,” ujar Akmaliyah.
Gunretno, tokoh masyarakat Sedulur Sikep di Pati, menyambut baik kerja sama dengan KPU, karena diharapkan dapat memberikan pemahaman menyeluruh kepada komunitasnya tentang proses Pilgub. “Harapannya, warga Sedulur Sikep makin memahami pentingnya Pilgub. Dalam memilih pemimpin lima tahun ke depan, kami berharap pemimpin yang terpilih tidak mengingkari janji dan serius memperhatikan kebutuhan rakyat, terutama yang bertani,” kata Gunretno.
Ia menambahkan bahwa isu pertanian di Kabupaten Pati perlu mendapat perhatian serius, terutama yang berkaitan dengan ancaman lingkungan akibat rencana pendirian pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng. Gunretno berharap pemimpin Jateng yang terpilih nantinya berkomitmen melestarikan lingkungan dan pro terhadap kepentingan pertanian.
“Permasalahan lingkungan, terutama di Pegunungan Kendeng yang menghadapi ancaman dari industri, harus menjadi perhatian. Ini terkait dengan kebutuhan pangan dan kedaulatan pangan yang penting bagi masyarakat,” ujarnya. Gunretno juga mendorong agar para calon gubernur mendukung pelestarian Pegunungan Kendeng sebagai salah satu pusat kedaulatan pangan di Jawa Tengah.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil demi keberlangsungan lingkungan. Menurut Gunretno, tanpa penegakan hukum yang tegas, sulit mengharapkan kondisi yang lebih baik.
Bagi masyarakat Sedulur Sikep, pertanian adalah sumber kehidupan yang tidak tergantikan, sebagai pilihan hidup yang diwariskan turun-temurun. “Meskipun mengalami gagal panen berkali-kali, kami tetap bertahan sebagai petani, karena ini adalah pilihan hidup kami,” pungkas Gunretno. [CAN]
Editor : M Munir