PATI – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Ali Badrudin, menegaskan bahwa seluruh peserta Pilkada harus menghindari kampanye yang menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah yang akan dilangsungkan pada 27 November mendatang.
Ali menjelaskan bahwa Pilkada bukan hanya sekadar ajang kontestasi politik, melainkan momen krusial bagi warga Kabupaten Pati untuk menentukan sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
Menurutnya, pemilihan ini menjadi harapan baru bagi masyarakat agar Pati bisa berkembang lebih baik di berbagai sektor, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
Pilkada,menurutnya, adalah kesempatan emas untuk memilih pemimpin yang berkualitas, bukan ajang untuk menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.
“Kampanye yang mengandung unsur SARA tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga bisa merusak keharmonisan yang sudah kita bangun bersama di Pati,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh tim sukses dan pendukung masing-masing calon untuk menjalankan kampanye dengan mengedepankan etika yang baik.
Setiap kandidat, menurut Ali, harus lebih fokus pada penyampaian visi, misi, serta program kerja yang nyata, tanpa menggunakan strategi yang berpotensi memecah belah warga.
Ali, yang juga berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) V, menekankan bahwa kampanye harus dijalankan dengan cara-cara yang sehat dan bersih, terutama selama masa kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 Oktober mendatang.
Ia juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya kampanye agar tercipta iklim politik yang sehat.
“Mari kita bersama-sama menjaga Pilkada agar berlangsung damai dan bermartabat. Hindari provokasi dan tetap fokus pada program pembangunan demi masa depan Pati yang lebih baik,” tutup Ali dengan tegas. (ADV)