BLORA – Bupati Blora Arief Rohman terus berusaha membangun sumberdaya manusia di kotanya dengan baik. Salah satunya dengan mencanangkan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) di sekolah SD dan SMP.
Orang nomor satu di Kota Sate itu pun secara langsung melaunching program tersebut di SMPN 2 Blora.
Bupati menyebut melalui SSN itu diharapkan anak didik baik di jenjang SD dan SMP sederajat, diberikan bekal pendidikan keagamaan. Sehingga, anak-anak di samping memiliki bekal ilmu umum, mereka yang beragama Islam juga mampu baca tulis Al Quran, memahami fiqih dasar dan berakhlakul karimah.
Bupati Arief Rohman menyebut, tantangan anak kedepan sangat luar biasa. Karenanya sejak dini, perlu diberi bekal pendidikan keagamaan. Program ini tidak hanya di SMP saja tapi juga di SD.
Diharapkan program ini mampu membuat anak-anak generasi penerus bangsa ini seimbang dalam hal dunia dan akhirat.
“Ilmu agama ini penting untuk membentengi anak-anak. Terutama dalam pengetahuan dasar tentang baca tulis Al Quran, tentang tata cara sholat, Fiqih, dan juga akhlak,” paparnya.
Dikatakan, SMPN 2 dirintis menjadi sekolah pertama yang mulai menerapkan program Sekolah Sisan Ngaji di Kabupaten Blora. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan konsep SSN di Kabupaten Blora.
“Secara resmi program SSN tingkat kabupaten belum kita launching. Terimakasih SMPN 2 Blora sudah duluan untuk menyemangati yang lain. Nantinya bisa menjadi acuan atau role model. Nanti kita FGD kan,” tambah Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu.
Pendidikan Komplet
Lewat program Sekolah Sisan Ngaji (SSN), diharapkan anak-anak khususnya di sekolah baik SD/SMP Negeri atau swasta non keagamaan, tak hanya sekedar memperoleh ilmu maupun pengetahuan umum saja. Melainkan juga turut dibekali dengan bekal ilmu dan pengetahuan agama.
Diketahui program SSN tersebut menjadi salah satu inovasi pemerintah daerah untuk membekali ilmu agama anak didik. Bahkan nantinya program tersebut akan dirumuskan supaya menjadi intrakurikuler sehingga sifatnya diwajibkan.
“Kalau kita hanya mengandalkan kurikulum dalam hal ini pelajaran agama kan terbatas, kita Pemda punya program global Blora Mengaji, salah satu turunannya adalah ini SSN untuk mencetak generasi anak-anak kita yang punya akhlak yang baik. Punya pengetahuan agama yang baik, dan ini saya kira bekal yang sangat luar biasa,” imbuhnya.
Upaya mendorong pendidikan keagamaan di sekolah juga dilakukan bagi anak didik yang beragama selain Islam. Bagi yang beragama selain Islam juga akan diberikan kegiatan kerohanian oleh guru agamanya masing-masing, sehingga tujuan menciptakan generasi penerus yang unggul di Kabupaten Blora bisa tercapai.
“Supaya nanti menjadi program wajib untuk semua sesuai dengan agamanya, untuk agama lain juga nanti saya minta ada program semacam itu sesuai agamanya, kita juga libatkan dari gereja, dan sebagainya, kita minta dinas untuk memetakan secara komprehensif,” pungkasnya. [ARS]