JUWANA, INDOMURIA.COM – Sebagai warisan budaya batik tulis Bakaran Juwana memiliki tantangan tersendiri dalam hal eksistensinya, salah satu upaya mempertahankan eksistensi batik tulis adalah dengan wisata edukasi. Sehingga keunikan dan nilai lebih batik tulis Bakaran semakin dikenal lebih luas.
Terlihat beberapa anak tampak sibuk memperhatikan proses membatik. Anak-anak dari SDN Pati Kidul 01 itu kemudian diajak untuk mempraktikan proses membatik. Mulai dari menggambar polanya, mencanting, mewarnai, pencelupan hingga memasuki proses yang terakhir dijemur.
Ketua Klaster Batik Pati sekaligus pemilik brand batik Yuliati – Warno yakni Tamziz Al Anas berharap dengan adanya wisata batik dapat membuat masyarakat memiliki pemahaman tentang kain yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda ini, khususnya kalangan muda dan anak-anak sejak dini memiliki rasa senang dan bangga dengan batik.
Edukasi
“Di wisata edukasi batik selain melihat koleksi batik juga bisa praktik membuat karya batik sendiri. Harapannya semoga anak – anak nantinya dapat menerapkan, mempraktikkan, melestarikan bahkan mengembangkan batik. Sebab, dengan terus berlatih dan berlatih, anak – anak semakin mandiri untuk membatik yang hasilnya dapat bermanfaat untuk diri sendiri bahkan bisa sampai dijual,” jelas pria yang juga menjadi penguji atau Asesor Batik Kementerian Pendidikani batik
Lebih lanjut, kata Tamzis sejauh ini ada berbagai inovasi dan perkembangan batik dengan merek dagangnya. Seperti pola atau motif sesuai ciri khas berbagai daerah di Kabupaten Pati.
“Dengan pasar batik yang sudah internasional, bagaimana caranya kita menularkan dan memberikan edukasi terhadap masyarakat sekitar utamanya area Pati untuk bisa ikut serta kreatif dan memanfaatkan peluang tersebut. Beberapa kali kami buat pelatihan di sini,” paparnya. [can]