PATI – Wakil Ketua II DPRD Pati, Bambang Susilo, menunjukkan kekesalannya terhadap sebuah tayangan televisi swasta yang dinilai telah menghina dunia pesantren.
Sebagai seorang kader NU, ia dengan tegas menyatakan bahwa budaya hormat kepada kyai bukanlah sebuah bentuk feodalisme, melainkan sebuah cerminan dari nilai adab dan akhlak yang dijunjung tinggi.
“Tayangan itu yang memojokkan seolah-olah kayak feodalisme. Kan adab santri seperti itu sama kyainya. Bahkan kita sama orang tua harus menghormati, bersikap sopan dan berakhlak, sungkem sama orang tua,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Bambang menambahkan bahwa dampak dari tayangan tersebut tidak hanya menyakiti perasaan warga NU, tetapi juga melukai hati masyarakat Indonesia secara umum.
Ia berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh media agar lebih berhati-hati dalam menayangkan konten yang berkaitan dengan nilai-nilai luhur bangsa.
(ADV)
Editor: Fatwa
















