PATI – Festival Muria Raya ke-4, yang berlangsung di Desa Jepalo, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, telah resmi dimulai pada Minggu (8/9/2024).
Festival yang berlangsung selama sepekan ini, hingga 15 September 2024, menampilkan berbagai kesenian dan budaya yang memikat.
Pembukaan festival dimeriahkan dengan pameran karya seni, termasuk lukisan dan gamelan. Yang menarik perhatian adalah gamelan kaca yang dipajang, hasil karya warga dan penggagas festival.
Gamelan yang unik ini dibuat sejak bulan Maret 2024 dan telah menarik banyak pengunjung untuk mencobanya.
Tidak hanya gamelan dari Pati, festival ini juga menampilkan gamelan dari Karanganyar dan Pacitan, menjadikan “Gamelan Total Kaca (Gatotkaca)” sebagai tema utama.
Kuntardi, seorang sesepuh kawasan lereng Muria, memberikan apresiasi tinggi terhadap festival ini, menyebutnya sebagai upaya pelestarian budaya yang patut didukung.
”Luar biasa. Apalagi ini karya putra daerah termasuk. Dibuat di sini. Perlu kita lestarikan dan perlu dikembangkan lagi. Ini sebagai salah satu kebudayaan yang perlu kita lestarikan,” ungkap Kepala Desa Gulangpongge, Kecamatan Gunungwungkal itu.
Arif Acong, salah satu penggagas festival, mengungkapkan bahwa ide festival ini bermula dari keinginan untuk mengembangkan gamelan kaca temuan Muhammad Sulthoni Sastrowidjoyo alias Tony Konde.
”Kita belajar dari nol dan datangkan dua tungku untuk membuat gamelan kaca. Dalam tentan waktu yang sependek ini kita buat gamelan kaca. Semoga ini bukan akhir tapi awal,” katanya.
Ia berharap festival ini tidak hanya menjadi euforia sesaat, tetapi juga dapat mendorong warga untuk bersama-sama bergerak dan berkarya dalam bidang seni.
“Tidak hanya pindah riset tapi kita bersama warga bersama-sama melahirkan Gatotkaca (gamelan total kaca). Ini proses yang gila. Seharusnya tiga tahun tapi kami pangkas menjaga lima bulan,” ungkapnya.
Proses pembuatan gamelan kaca melibatkan pengrajin dari Cirebon, Gunadi Saputra, yang mendampingi tim produksi.
”Selamat datang di dukuh kami, desa kami. Semoga dengan kehadiran kalian semua bisa menambah semangat kita dalam berkarya,” kata warga setempat, Adit yang juga terlibat dalam pembuatan gamelan total kaca itu.
Festival Muria Raya ke-4 tidak hanya menampilkan pameran, tetapi juga berbagai pertunjukan seni pada tanggal 14-15 September. Seniman dari berbagai daerah, termasuk Singapura, Magelang, Bandung, dan Pati, akan menampilkan bakat mereka di atas panggung.
(Fat)