PATI – Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Narso, menyoroti polemik pelanggaran akademik dan etik dalam proses pembinaan disertasi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Kekhawatiran Narso tertuju pada lembaga yang terlibat, mengingat lembaga yang sama digunakan untuk seleksi perangkat desa di Kabupaten Pati tahun 2024.
“Lembaga kemarin yang dipakai untuk tes perangkat desa di Kabupaten Pati itu sama dengan lembaga yang dipakai oleh Bahlil yang disertasinya bermasalah,” ungkap Narso.
Lembaga tersebut adalah Sekolas Kajian Stratejik dan Global Unit Kerja Khusus Pranata Pembangunan Universitas Indonesia.
Narso mendesak evaluasi penggunaan lembaga ini dalam seleksi perangkat desa, mengingat masih banyaknya formasi perangkat desa yang kosong di Kabupaten Pati (lebih dari 400).
Ia menekankan perlunya lembaga yang lebih kredibel dan akuntabel untuk memastikan proses seleksi yang profesional dan bebas kontroversi.
“Demi tercapainya pengujian penerimaan perangkat desa di Kabupaten Pati yang kredibel, akuntabel, dan melahirkan perangkat desa yang lebih profesional kami harap lembaga yang sama ini tidak dipakai lagi,” tegas politisi PKS tersebut.
Seleksi perangkat desa tahun 2024 lalu di Pati memang diwarnai permasalahan dan dugaan kecurangan, termasuk lokasi ujian yang tak sesuai Surat Edaran PJ Bupati Pati dan dugaan manipulasi Lembar Jawab Komputer (LJK).
Oleh karena itu, Narso dengan tegas kembali menyatakan penolakannya terhadap penggunaan lembaga tersebut untuk seleksi perangkat desa di masa mendatang.
“Jadi untuk perangkat desa yang lebih profesional kedepan jangan dipakai lagi lembaga yang sama tersebut,” tegasnya.
(Adv)
Editor: M Fatwa