PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati kerap menerima keluhan dari para petani terkait ketersediaan pupuk.
Pasokan pupuk yang menjadi kebutuhan utama bagi pertanian ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan para petani di daerah tersebut.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin menyampaikan bahwa masalah pupuk merupakan keluhan yang sering ia dengar dari masyarakat, terutama terkait ketersediaan pupuk bersubsidi yang terbatas.
Ali menjelaskan, stok pupuk subsidi semakin sedikit karena alokasinya terus dikurangi oleh pemerintah pusat setiap tahunnya.
“Setiap kali saya bertemu dengan masyarakat, selalu muncul pertanyaan tentang ketersediaan pupuk. Jumlah pupuk yang ada belum sesuai dengan harapan petani, mereka masih kesulitan,” ujar dia.
Ia menambahkan bahwa masalah pupuk subsidi ini sering menjadi bahan diskusi di kalangan anggota DPRD Pati.
Namun, kebijakan terkait alokasi pupuk subsidi sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah hanya bisa menyalurkan sesuai kuota yang diberikan.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Pati, alokasi pupuk subsidi untuk tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2023.
Penurunan ini mempengaruhi kuota pupuk yang diterima oleh petani.
Pada tahun 2024, Kabupaten Pati hanya menerima alokasi pupuk subsidi jenis Urea sebanyak 21.461 ton, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 42.617 ton.
Selain itu, untuk pupuk jenis NPK, Kabupaten Pati pada tahun 2024 hanya mendapatkan alokasi 15.844 ton, sementara di tahun sebelumnya jumlah yang diterima mencapai 25.966 ton. Penurunan ini tentu saja berdampak pada produktivitas petani di wilayah tersebut. (ADV)