PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk segera memperbaiki serta mengevaluasi keberadaan halte-halte yang ada di wilayah tersebut.
Ketua Komisi C DPRD Pati, Joni Kurnianto, mengungkapkan bahwa banyak halte kini terbengkalai karena masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum.
Ia menilai perlu adanya perawatan berkala terhadap halte yang masih aktif digunakan, agar tetap layak dan nyaman bagi masyarakat.
“Dalam waktu dekat, kami akan bertemu dengan Dinas Perhubungan untuk mengevaluasi kondisi halte. Jika memang sudah tidak layak, bisa dinonaktifkan. Tapi kalau masih bisa difungsikan, harus diperbaiki dengan baik agar bisa memperindah wajah Kota Pati,” jelas Joni.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Arief Darmawan, menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 29 unit halte yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Tayu, Wedarijaksa, Pati Kota, hingga Tambakromo.
Namun dari jumlah tersebut, hanya sekitar 10 halte yang masih berfungsi. Salah satu contoh halte yang masih digunakan adalah yang berada di depan RSUD RAA Soewondo Pati.
“Yang masih aktif digunakan oleh masyarakat hanya beberapa saja, seperti halte di RSUD Soewondo dan di Gemeces Puri, yang dipakai oleh angkutan AKDP maupun AKAP. Totalnya mungkin tidak sampai 10 unit,” jelas Arief.
Melalui evaluasi dan perbaikan ini, diharapkan keberadaan halte di Pati kembali memiliki fungsi optimal dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna transportasi umum. (adv)
EDITOR : Fatwa