PATI – Kabupaten Pati masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Data menunjukkan bahwa sejak tahun 2011 hingga 2023, lebih dari setengah pendapatan Kabupaten Pati berasal dari dana transfer pusat, dengan rata-rata mencapai 72,38%.
Hal ini diungkapkan oleh Hardi, anggota DPRD Pati dari Fraksi Gerindra, yang menyoroti tingginya ketergantungan tersebut.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pati memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pendanaan dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
“Tingginya ketergantungan ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kapasitas fiskal Kabupaten Pati,” sambungnya.
Hardi menjelaskan bahwa keterbatasan kapasitas fiskal membuat Kabupaten Pati sulit untuk mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pendapatan utama.
“Dengan keterbatasan tersebut, pemerintah daerah perlu memikirkan alternatif kebijakan yang efektif dan efisien dalam pengadaan fasilitas dan layanan publik,” jelasnya.
Hardi menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan PAD.
“Pemerintah daerah harus terus mendorong penerimaan pendapatan daerah melalui PAD. Hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat dan meningkatkan kemandirian fiskal Kabupaten Pati,” tegasnya.
Hardi berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kapasitas fiskal dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat.
“Dengan demikian, Kabupaten Pati dapat lebih mandiri dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan daerah,” pungkasnya.
(ADV)
Editor: Fatwa