PATI – Pemerintah daerah didorong untuk menggalakkan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk guna mengurangi penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mengingat daya tampung TPA yang terbatas dan berisiko penuh dalam waktu dekat.
Salah satu contoh inisiatif yang telah berjalan adalah yang dilakukan oleh Komunitas Jampisawan. Mereka mengolah sampah organik, seperti enceng gondok, menjadi pupuk yang bernilai guna.
Juru bicara Jampisawan, Ari Subekti, menekankan bahwa gerakan semacam ini perlu direplikasi oleh pemerintah daerah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk mengolah sampahnya sendiri.
“Kalau hanya mengandalkan komunitas, dampaknya tidak akan signifikan dalam mengurangi volume sampah. Perlu adanya gerakan lebih luas yang melibatkan pemerintah daerah,” ujar Ari.
Saat ini, masih banyak sampah rumah tangga seperti sisa sayuran dan buah yang langsung dibuang ke TPA. Begitu pula di pasar-pasar, di mana sampah organik sering kali tidak diolah terlebih dahulu.
Pemerhati lingkungan di Kabupaten Pati, Khoirul Anam, berharap ada kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, baik di desa-desa maupun di lingkungan perumahan.
“Melalui dana desa atau bantuan keuangan dari provinsi, bisa difasilitasi program pengolahan sampah. Jika tidak ada fasilitas, masyarakat cenderung lebih memilih membuang sampah secara langsung tanpa berpikir untuk mengolahnya. Saya yakin jika setiap kecamatan memiliki fasilitas ini, masalah sampah rumah tangga bisa lebih teratasi,” ungkap Khoirul Anam.
Saat ini, TPA Sukoharjo menampung sekitar 150 ton sampah setiap harinya. Secara teknis, umur pakai TPA ini diperkirakan hanya tersisa satu tahun lagi, dari total umur teknis 10 tahun yang dirancang sebelumnya.
“Kami berusaha memperpanjang usia operasional TPA sebisa mungkin. Bukan hanya sebagai tempat pembuangan, tetapi juga sebagai tempat pemrosesan sampah. Paradigma TPA harus diubah,” jelasnya.
Pemerintah juga terus mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah rumah tangga langsung ke TPA. Sampah organik sebaiknya dimanfaatkan untuk pembuatan kompos dalam skala kecil di lingkungan rumah tangga, yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan pertanian atau tanaman di rumah. [ARS]