PATI — Perbaikan tanggul jebol yang ada di Sungai Godo butuh waktu hingga 3 hari. Tanggul jebol ini ada dua titik yaitu di Desa Angkatan Lord an Desa Angkatan Kidul. Lebar tanggul yang jebol sekitar 4 — 5 meter. Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat menyebut tanggul yang jebol itu rapuh karena ditanami rumput untuk pakan ternak.
“Tanggul yang jebol titiknya di sekitar situ-situ saja, hanya bergeser beberapa meter. Tanggul ini jebol karena tanahnya yang gembur karena ditanami rumput untuk pakan ternak, dan terhitung masih muda. Ini kan baru diperbaiki beberapa waktu yang lalu. Sehingga belum terlalu kuat tanggulnya,” ungkap Mirza.
Lebih lanjut, Mirza menyebut tanggul sungai itu dinilai tidak ideal. Seharusnya tanggul tidak ditanami rumput, agar tanahnya benar-benar kuat menahan debit air sungai yang meningkat saat hujan.
“Saat ini kita proses penambalan tanggul, butuh waktu dua sampai tiga hari. Karena harus pakai alat berat. Ini kita akan upayakan pertebal lagi tanggulnya,” papar Mirza.
Penambalan tanggul dibantu alat berat dari BBWS, titik tanggul jebol di Desa Angkatan Kidul mulai dilakukan. Sedangkan di titik Desa Angkatan Lor harus membebaskan tanaman milik warga berupa rumput gajahan dulu supaya alat berat bisa lewat.
Sementara itu salah seorang warga sekitar, Nanda berharap agar ada antisipasi yang baik melibatkan pemerintah dan warga setempat dalam mengantisipasi terjadi banjir bandang. Sebab curah hujan ke depan yang bakal lebih tinggi khususnya di wilayah Pegunungan Kendeng, dikhawatirkan akan menyebabkan banjir terjadi lagi. Diketahui pada November 2022 lalu di wilayah ini juga terjadi banjir bandang yang cukup parah.
“Sampah-sampah harus dibersihkan di aliran sungai, jadi ketika debit air naik bisa mengalir dengan baik. Perbaikan tanggul juga harus segera diselesaikan,” ungkapnya. [CAN]