PATI – Kelompok Kerja Nyata (KKN) Tim 09 dari STAI Pati dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kedungbulus berhasil menciptakan inovasi baru dalam budidaya perikanan: probiotik RABAL.
Probiotik ini, terbuat dari fermentasi ragi, tape, dan bakteri asam laktat, mengandung Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae.
Bakteri baik ini bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, daya tahan tubuh, dan penyerapan nutrisi, tak hanya pada manusia, tetapi juga terbukti efektif untuk mempercepat pertumbuhan lele.
Proses pembuatan RABAL dilakukan di balai desa Kedungbulus pada Rabu pagi (20/11/2024), melibatkan perwakilan PKK dari setiap RT dan RW.
Munawaroh, SP, penyuluh perikanan Kecamatan Gembong, bertindak sebagai pemateri dan menjelaskan manfaat RABAL sebagai suplemen untuk lele, khususnya dalam sistem budidaya ember mini.
“Probiotik RABAL mudah dibuat karena bahan-bahannya mudah didapat di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ketua PKK Desa Kedungbulus, Witha, menambahkan bahwa program ini mendukung program budikdamber (budidaya ikan dalam ember) yang sudah berjalan di desa. Dengan RABAL, diharapkan pertumbuhan lele akan lebih cepat dan bau amis dapat diminimalisir.
“RABAL ini membuat lele lebih cepat besar dan tidak bau,” tegas Witha.
Kukuh Wahyu Hidayat, mahasiswa KKN Tim 09, mengungkapkan rasa puas atas keberhasilan program ini. Ia melihat RABAL sangat bermanfaat untuk mempercepat masa panen lele dalam sistem budikdamber.
“Program ini bagus, lele akan cepat tumbuh besar dan tidak menghasilkan bau yang menyengat,” ucapnya.
Keberhasilan pembuatan probiotik RABAL diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Kedungbulus melalui budidaya lele yang lebih efisien dan efektif.
Kolaborasi antara STAI Pati dan masyarakat Desa Kedungbulus ini menjadi contoh nyata sinergi lembaga pendidikan dan masyarakat dalam pengembangan teknologi tepat guna di bidang pertanian dan perikanan.
Editor: M Fatwa