PATI – Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Pati memberikan pandangan umum yang kritis terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pati 2025-2045.
Mereka menyoroti penurunan yang signifikan di dua sektor utama ekonomi Pati, yakni sektor pertanian dan industri pengolahan, yang patut menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Menurut Fraksi Gerindra, petani sebagai produsen utama masih menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama terkait dengan ketersediaan input produksi seperti benih, pupuk, dan obat-obatan yang harganya tidak terjangkau.
Hal ini diperparah dengan risiko produksi yang tinggi akibat ketergantungan pada kondisi alam serta fluktuasi harga yang tidak stabil.
“Masalah ini harus segera diatasi agar produktivitas sektor pertanian tidak terus menurun dan tetap menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Pati,” ujar perwakilan Fraksi Gerindra.
Fraksi Gerindra juga menekankan bahwa sektor pertanian dan industri pengolahan harus tetap didukung produktivitasnya agar mampu berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan ekonomi inklusif di daerah.
Menurut mereka, peningkatan sektor ini akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama bagi para petani yang selama ini menjadi salah satu kelompok paling rentan dalam perekonomian lokal.
Selain sektor pertanian, Fraksi Gerindra menyoroti pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sebagai visi penting dalam RPJPD Pati 2025-2045.
Salah satu masalah yang dianggap serius adalah penurunan jumlah wirausaha anak muda yang mencapai -66,67%. Menurut Fraksi Gerindra, data ini menunjukkan bahwa kegiatan kewirausahaan di kalangan anak muda belum menjadi prioritas pemerintah daerah.
Fraksi Gerindra menganggap perlu adanya dukungan nyata dari pemerintah dalam membangkitkan wirausaha anak muda, khususnya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Mereka mengusulkan agar pemerintah daerah lebih proaktif dalam memberikan kemudahan perizinan, akses bantuan modal, hingga promosi bagi produk-produk wirausaha muda di pasar domestik dan internasional.
“Wirausaha anak muda adalah aset berharga yang harus didukung penuh agar mereka bisa naik kelas dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah,” tegas Fraksi Gerindra.
Fraksi Gerindra juga berkomitmen untuk terus mendorong pemerintah daerah agar berinovasi dalam mempercepat pertumbuhan wirausaha muda.
Mereka percaya bahwa pembangunan, pemberdayaan, dan pendampingan UMKM harus menjadi prioritas dalam kebijakan ekonomi daerah guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Secara keseluruhan, Fraksi Gerindra berharap RPJPD Kabupaten Pati 2025-2045 dapat menjadi langkah strategis dalam memperbaiki sektor-sektor ekonomi utama dan mendukung pemberdayaan wirausaha muda sebagai salah satu motor penggerak ekonomi pada masa depan. (ADV)