PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Yeti Kristianti, mengajak generasi muda, terutama milenial dan generasi Z, untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian.
Menurutnya, regenerasi petani sangat penting di era modern ini.
“Mari dorong anak-anak muda untuk berani memasuki bidang pertanian,” kata Yeti Kristianti.
Sebagai anggota Komisi B, Yeti menekankan bahwa generasi penerus bangsa seharusnya tidak merasa malu untuk menjadi petani.
“Pada akhirnya, anak-anak muda akan menjadi pengganti para petani yang ada sekarang,” jelas Politisi dari Partai Gerindra tersebut.
Dia juga menyoroti pentingnya menghadapi tantangan ketersediaan pangan lokal.
“Kita perlu memastikan ketersediaan pangan yang memadai agar tidak menjadi masalah besar di masa depan,” tambah Yeti.
Anggota DPRD Pati, Narso juga mengamini hal ini. Ia kerap mengangkat isu penting mengenai regenerasi petani di Kabupaten Pati.
Regenerasi di sektor pertanian dianggap krusial mengingat banyak petani saat ini sudah berusia di atas 40 tahun dan belum terlalu familiar dengan teknologi terbaru.
mengungkapkan bahwa kurangnya regenerasi petani berkontribusi terhadap minimnya inovasi dalam bidang pertanian.
“Inovasi menjadi sulit karena banyak petani kita berusia di atas 40 tahun,” ujar Narso.
Dia juga menilai bahwa pemerintah menghadapi kesulitan dalam memberikan stimulus untuk menarik generasi muda ke sektor pertanian.
Hal ini disebabkan oleh minat anak muda yang cenderung mengarah ke bidang lain, serta adanya anggapan negatif tentang pertanian.
“Pemerintah menghadapi tantangan dalam merangsang minat anak muda untuk bertani,” tambah Narso, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati.
Anggapan negatif seperti pekerjaan pertanian yang dianggap sulit, kotor, dan tidak menguntungkan, perlu dikoreksi.
Oleh karena itu, Narso menekankan perlunya edukasi untuk mengubah stigma buruk terhadap pertanian dan menarik minat generasi muda. (Adv)