PATI – Korban banjir di Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu mengeluh, karena selama sepekan lebih terendam banjir belum tersentuh bantuan sama sekali.
Diketahui banjir di desa ini sudah memasuki pekan kedua. Banjir di wilayah pesisir Tayu ini terjadi sejak (9/3) hingga kemarin masih terjadi genangan.
Ketinggian banjir di Desa Tunggulsari antara 5 cm hingga 50 cm di pemukiman dan mencapai 100 centimeter di lahan pertanian.
Meskipun sudah sepekan lebih berjibaku dengan banjir, ratusan warga masih bertahan di rumah masing-masing. Berdasarkan data Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, sebanyak 170 rumah yang tergenang dan sekitar 200 rumah terdampak banjir ini.
“Ketinggian banjir di dalam rumah sekitar 30 centimeter. Hal ini membuat saya dan keluarga kesulitan untuk memasak untuk menyiapkan berbuka maupun sahur puasa Ramadan,” ungkap salah seorang warga, Muh Syifaul Kamil Elfarel (20/3).
Saat ini, lanjutnya, bantuan masih sangat minim. Dirinya mengaku saat ini Cuma mendapat bantuan beras 1 kilogram dari Koramil setempat. Bantuan itu dinilai belum mencukupi kebutuhan warga. Warga membutuhkan bantuan makanan cepat saji lantaran kesulitan memasak.
”Kita butuhnya makanan cepat saji untuk sahur maupun berbuka,” kata Syifaul.
Sementara itu, Sekretaris Desa Tunggulsari, Dawam Setia Nugraha mengatakan, hingga kini, pihaknya belum menerima bantuan baik dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun dari pihak swasta.
Lebih lanjut, pihaknya berharap Pemda memberikan bantuan kepada warganya berupa makanan cepat saji maupun bantuan lainnya. Bantuan yang ada dinilai kurang untuk kebutuhan.
Selain bantuan makanan, warga juga membutuhkan bantuan waring alias jaring untuk menahan ikan. Pasalnya, puluhan hektare tambak di sana juga tergenang banjir dan petani tambak terancam rugi ratusan juta.
”Kita butuh makanan cepat saji untuk makanan buka maupun sahur. Karena akses jalan kan tergenang. Kita juga butuh waring,” paparnya.
Diketahui banjir di Desa Tunggulsari dipicu hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari. Akibatnya aliran sungai di desa tersebut meluap dan air menggenagi rumah warga.
Sementara itu Camat Tayu Imam Rifai saat dikonfirmasi mengaku sudah mengusulkan bantuan untuk masyarakatnya.
“Ya baru saya usulkan bantuan ke pemerintah daerah kemarin,” paparnya. [ARS]