PATI – Prosesi ijab Kabul sepasang pengantin di Pati viral, sebab momen sakral dan penuh kebahagiaan itu harus dilakukan di sebuah ruang rawat inap di RS Keluarga Sehat Pati karena wali nikah yang juga bapak mempelai perempuan mengalami pendarahan H-1 pernikahan.
Tangis haru pun menyelimuti suasanan pernikahan pasangan Mahardika Ian Pratama dan Windy Siskha Meilani.
Di sebuah ruang rawat inap itu prosesi sakral pernikahan dilangsungkan, Selasa (2/1/2024). Sejoli Mahardika Ian Pratama dan Windy Siskha Meilani yang sudah mantap berumah tangga itu siap mengucap janji di hadapan penghulu. Keduanya memakai baju penganting serba putih.
Di sisi lain, Imam yang merupakan bapak dari mempelai perempuan tengah terbaring sakit. Infus terpasang di tangannya, di hidungnya juga ada selang. Dia menangis di atas ranjang.
Terasa kebahagiaan dan kesedihan bercampur aduk menyelimuti pernikahan Mahardika Ian Pratama dan Windy Siskha Meilani hari itu. Pasangan pengantin ini terpaksa menggelar ijab-kabul di rumah sakit. Video prosesi pernikahannya viral di sosial media.
Prosesi pernikahan yang tak biasa itu terpaksa dilakukan lantaran ayah mempelai wanita jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan pernikahan mereka sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Semuanya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Dari undangan, memesan dekorasi, MUA hingga berbagai makanan. Namun H-1 bapak saya mengalami pendarahan lagi, dan harus dirawat di rumah sakit,” ujar Windy saat ditemui di RS KSH Pati kemarin.
Wanita asal Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati itu pun mengabari keadaan orang tuanya tersebut ke pihak mempelai pria. Mereka akhirnya putar otak dan meminta izin kepada rumah sakit agar bisa melaksanakan ijab kabul di ruang rawat inap.
Pihak RS KSH Pati pun mengizinkan pelaksanaan ijab-kabul di ruang rawat inap. Mereka pun lega ijab-kabul bisa digelar. Momen itu sempat membuat suasana ruang rawat inap pecah. Orang tua mempelai wanita tak kuat menahan tangis air mata, anaknya bisa menikah meskipun di dalam rumah sakit.
“Wali saya bapak saya sendiri dan beliau mau menyaksikan. Makanya untuk ijab-kabulnya di lakukan di RS KSH Pati,” lanjut Windy.
Windy mengaku sangat sedih karena di hari spesial dan momen sakral itu orang tuanya terbaring sakit, sehingga harus kerepotan saat melangsungkan pernikahan. Namun Windy bersama suaminya Mahardikan tetap bahagia lantaran masih bisa melaksanakan prosesi pernikahan yang sakral itu.
“Kami sudah sebar undangan semua, tanggalnya sudah ditentukan hari itu dan waktunya pukul 08.00, semua sudah siap. Setelah ijab di rumah sakit kembali ke rumah untuk melaksanakan resepsi,” imbuh Mahardika, warga asal Kudus itu.
Terpisah, Manager PR dan Marketing RS KSH Pati, dr. Laurentina Karissa Komala Dewi mengatakan bahwa pelaksanaan ijab kabul di rumah sakitnya baru pertama kali ini. Meskipun begitu pihaknya tak mempermasalahkan hal tersebut.
Pihaknya tak mempermasalahkan, sepanjang hal tersebut tidak mengganggu proses perawatan. Bahkan pihaknya berupaya membantu memfasilitasi sebisa mungkin diupayakan.
“Asal tidak mengganggu perawatan pasien tidak masalah. Kita juga coba membantu memfasilitasi yang kita bisa upayakan. Apalagi ini baru pertama kalinya,” paparnya. [ARS]