JEPARA,INDOMURIA.COM – Tidak ada klub sepak bola besar di dunia ini tanpa kehadiran fans. Apa jadinya Manchester United di Liga Inggris atau Bayern Munchen di Liga Jerman tanpa fans dan suporter fanatik mereka. Apakah mereka bisa tumbuh menjadi sebuah klub besar yang berprestasi dan menguntungkan dari segi bisnis. Fans atau suporter adalah kekuatan penting dalam sebuah klub sepak bola.
Ini juga berlaku bagi Persijap Jepara, sebuah klub kecil yang tidak kecil-kecil amat. Persijap Jepara memiliki nama besar. Klub yang sekarang ada di kasta kedua kompetisi sepak bola tanah air ini adalah klub yang memiliki sejarah dan reputasinya sendiri.
Persijap pernah sangat lama meramaikan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesa, tepatnya sejak promosi ke Liga Indonesia Divisi Utama tahun 2001 dan 2006, hingga era Indonesian Super League 2014.
Periode yang cukup lama ini telah membentuk sebuah kultur fanatisme masyarakat Jepara terhadap klub lokal kebanggaan mereka yaitu Persijap Jepara. Sehingga setiap pertandingan stadion selalu penuh dengan penonton. Baik penonton umum maupun yang tergabung dalam sebuah kelompok suporter.
Fans Militan
Persijap Jepara bermarkas di Stadion Gelora Bumi Kartini, yang memiliki kapasitas sekitar 20.000 penonton. Setiap bertanding di kandang, stadion ini hampir selalu dipenuhi oleh penonton. Stadion Gelora Bumi Kartini terbagi menjadi beberapa sektor. Yaitu VIP tertutup barat, tribun utara, tribun timur, dan tribun selatan.
Saat ini ada tiga kelompok suporter pendukung Persijap Jepara. Yang paling awal berdiri adalah Jetman yang mendiami tribun timur sisi selatan. Kemudian Banaspati di tribun timur sisi utara, Banaspati juga mendiami tribun selatan. Sedangkan tribun utara diduduki oleh Curva Nord Syndicate (CNS).
Suporter Persijap Jepara telah teruji militansi dan loyalitasnya. Setidaknya hal itu terlihat dari jumlah keterisian stadion dalam beberapa tahun ini. Stadion tidak pernah sampai sepi banget, meskipun Persijap Jepara pernah berada pada titik terendah saat terdegrasi ke Liga 3 tahun 2017.
Saat itu dukungan terhadap tim Persijap Jepara selalu menggelora. Suporter tetap setia mengawal tim kebanggaannya untuk bangkit kembali.
Disadari atau tidak inilah kekuatan fans Persijap Jepara. Dia tidak hanya hadir sebagai pemain ke-12 yang memberikan semangat untuk pemain di lapangan, tetapi memberikan sumbangsih besar untuk kelangsungan klub dan bisnis sepak bola yang dikelola manajemen. Lalu dengan kekuatan besar ini klub sepak bola mau apa ? [can]