
PATI – DPRD Pati meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah aksi tawuran antar desa yang marak terjadi belakangan ini.
Aksi tawuran yang melibatkan para pemuda dikhawatirkan dapat merusak keharmonisan antar desa dan menimbulkan kerugian.
Anggota DPRD Pati Joni Kurnianto menekankan pentingnya peran orang tua dan tokoh masyarakat dalam mendidik generasi muda agar menjauhi kekerasan.
Menurut Joni, pencegahan harus dilakukan melalui pendekatan sosial dan edukasi sejak dini.
Pemerintah juga diharapkan turut andil dengan mengadakan program pembinaan bagi para pemuda di desa-desa, seperti pelatihan dan kegiatan positif yang dapat mengurangi risiko terlibat dalam aksi anarkis.
“Selain itu, aparat keamanan seperti kepolisian dan Satpol PP diminta untuk memperketat pengawasan dan penegakan hukum di daerah rawan konflik,” kata Joni.
Keberadaan patroli rutin serta pengawasan terhadap area yang kerap menjadi titik tawuran dapat mengurangi potensi terjadinya kerusuhan.
Anggota DPRD juga menyoroti pentingnya komunikasi dan kerjasama antar desa yang rentan terjadi konflik.
Dialog dan mediasi secara rutin antara pemuda dan kepala desa dari kedua belah pihak sangat diperlukan agar masalah kecil tidak berkembang menjadi perselisihan besar.
Tak hanya itu, mereka juga menekankan pentingnya pendidikan formal di sekolah-sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi dan resolusi konflik secara damai kepada para siswa.
Pendidikan karakter yang kuat dipercaya dapat membantu mencetak generasi muda yang lebih bertanggung jawab.
Sanksi tegas juga harus diberlakukan bagi para pelaku tawuran agar memberikan efek jera.
Namun, DPRD berharap penanganan masalah ini tetap fokus pada pencegahan dengan meningkatkan pendidikan dan kegiatan positif bagi pemuda.
Dengan adanya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan, DPRD Pati yakin angka tawuran antar desa dapat ditekan sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif. (ADV)